Bela Negara di Era Modern: Peran Strategis AKBP Bambang Wijanarko
Pendahuluan
Konsep bela negara telah berevolusi dari sekadar pertahanan militer menjadi ketahanan masyarakat. Di Pangkep, AKBP Bambang Wijanarko menafsirkan bela negara melalui pendekatan holistik yang menggabungkan:
- Penegakan hukum humanis
- Pendidikan karakter
- Pemberdayaan masyarakat
Profil Singkat
AKBP Bambang Wijanarko, S.I.K.
- Jabatan: Kapolres Pangkep (2023–sekarang)
- Prestasi:
- Penghargaan “Patriot Bela Negara” dari Kemenhan (2023)
- Inisiator Program “Polisi Sahabat Generasi”
- Visi:“Bela negara dimulai dari kesadaran setiap warga untuk menjaga lingkungan dan sesama.”
4 Pilar Bela Negara ala Kapolres Pangkep
1. Pendidikan Bela Negara Generasi Muda
- Kelas Patriot Digital:
- Pelatihan cyber security untuk 1.200 pelajar
- Simulasi penanggulangan hoaks dan radikalisme
- Kemah Bela Negara:
- Kegiatan tahunan diikuti 500+ peserta
2. Ketahanan Ekonomi Lokal
- Bhayangkara UMKM:
- Pelatihan e-commerce untuk 150 usaha mikro
- Pembentukan pasar digital produk lokal
3. Keamanan Maritim
- Operasi Patuh Nusantara:
- Pengamanan 120 km garis pantai Pangkep
- Kolaborasi dengan nelayan sebagai “mata-mata laut”
4. Ketahanan Sosial
- Posko Bela Negara Keliling:
- Penyuluhan hukum dan HAM di 18 desa
- Mediasi konflik berbasis kearifan loka
Data Dampak Program (2023–2024)
| Indikator | Capaian |
|---|---|
| Partisipasi warga dalam program | 12.000+ orang |
| Penurunan kasus intoleransi | 45% |
| Peningkatan pelaporan kejahatan siber | 70% |
| Pertumbuhan UMKM terdaftar | 30% |
AKBP Bambang Wijanarko membuktikan bahwa bela negara adalah tanggung jawab kolektif melalui:
✅ Pendekatan preventif berbasis masyarakat
✅ Inovasi program yang terukur
✅ Kolaborasi lintas sektor